Farid Wajdi Ibrahim (Rektor UIN Ar-Raniry) pernah mengatakan bahwa 80% generasi muda Aceh menghabiskan sebagian besar waktunya di warung kopi. Yuph…. Aceh adalah surganya bagi para pecinta kopi, ciri khas kopi di sini adalah kopi tanpa ampas atau biasanya disebut kopi tarik. Setiap warkop di sini kelihatannya juga diwajibkan untuk menjual mie aceh, meskipun di setiap warkop tidak tertulis sedia mie Aceh karena memang semua mie yang dijual di sini adalah mie Aceh, hehehehe….
Seperti sore ini, saya dan teman-teman berkunjung ke sebuah kedai kopi. Tujuan kami hanya untuk bersantai dan membuang rasa penat. Tak berselang lama si pelayan datang menghampiri dan menanyakan pesanan kepada kami. Setelah melihat daftar menu, akhirnya saya memesan kopi Arabica special, dua sanger dan satu cappucino dingin. Bagi anda yang bukan keturunan Aceh bakalan asing mendengar kata sanger. Sanger adalah kopi, susu, dan gula yang dicampur secara sempurna menggunakan alat yang serupa dengan gelas besar dan sebelum dituangkan dalam gelas disaring terlebih dahulu sehingga bersih dari ampas kopi dan berbusa ketika disajikan. Kalau kita melihat bahan yang dicampurkan biasanya dinamakan kopi susu, tetapi ketika kamu pesan kopi susu maka rasanya akan jauh berbeda dengan sanger. Saya pernah bertanya kepada teman saya (orang asli Aceh) tentang perbedaan kopi susu dan sanger. Dia menjelaskan bahwa secara sederhana kalau kopi susu itu banyak susunya jadi diperuntukkan bagi mereka yang suka dengan susu dan rasa manis, sedangkan sanger adalah kebalikannya. Sanger lebih banyak kopi dibandingkan kandungan susu jadi para pencinta kopi tidak akan kehilangan rasa pahit ketika kopi itu dicampur dengan susu.
Di kedai yg harga menunya sangat bersahabat ini banyak hal-hal yang kami bicarakan, mulai bercanda yang tidak jelas, membahas hal-hal yang tidak penting, berandai-andai tentang masa lalu dan masa depan, dan bernostalgia dengan cerita-cerita di masa silam. Asyik sekali, semua melebur dengan tawa dan canda tanpa melihat suku dan bahasa dari mana kita berasal.
Suasana kedai kopi yang rindang, tanpa adanya televisi dan wifi di tempat kami duduk menjadikan obrolan kita semakin serius. beberapa ide dan terobosan juga keluar dari setiap pahitnya rasa kopi yang kami minum. Hal-hal yang sulit kita cari dalam sebuah forum resmi biasanya tanpa sadar keluar bersamaan dengan nikmatnya kopi yang kita minum.
“Idemu Tergantung Seberapa Pekat Kopimu”
1 komentar:
Asekk, akhirnya kamu berkomentar juga kawan,,
sepertinya kamu masih butuh banyak kopi,, tenang kawan, ada 1000 warung untuk ngopi di sini..
yang penteng jangan lupa bernafas,,.
Posting Komentar